Beritaantara2.com , Way Kanan Lampung Pembukaan Kegiatan Pelatihan Peningkatan Kualitas Pasca Panen Kopi Fine Robusta Way Kanan.
Acara di Gelar diaula SMU Muhammadiyah Kampung Rantau temiang kecamata Banjit, 19 Juni 2019
Sambutan tertulis Bupati Raden Adipati Surya yang dibacakan Sekda Saipul
Negara kita merupakan negara produsen kopi terbesar ketiga didunia setelah Brazil dan Kolumbia, tetapi apabila dilihat dari jenis/varitasnya, Indonesia termasuk negara penghasil utama jenis kopi robusta.
Kopi Indonesia sebagian besar dihasilkan oleh daerah segitiga emas kopi yaitu Sumatera Selatan, Bengkulu dan Lampung.
Tanaman kopi di Lampung sebagian besar diusahakan dalam bentuk perkebunan rakyat yang tersebar di beberapa wilayah kabupaten diantaranya adalah Kabupaten Way Kanan.
Produksi kopi robusta di Way Kanan adalah yang terbesar ketiga di Provinsi Lampung setelah Lampung Barat dan Tanggamus.
Oleh karenanya kopi robusta dijadikan sebagai komoditas unggulan daerah yang terus dikembangkan oleh pemerintah Kabupaten.
Sub-sektor perkebunan di Kabupaten Way Kanan memiliki peranan yang sangat penting dalam perekonomian daerah.
Hal ini dapat dilihat dari kontribusi subsektor perkebunan terhadap pembentukan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Way Kanan pada sektor pertanian yang memiliki kontribusi terbesar yaitu sebesar 36,37%.
Namun demikian, secara umum peran kopi sebagai sumber pendapatan petani belum menggembirakan. Harga kopi ditingkat petani selalu pada kondisi sub-optimal dan tidak menguntungkan, baik bagi petani maupun bagi industri olahan kopi.
Rendahnya kemampuan petani kopi dalam penerapan teknologi usaha tani menyebabkan rendahnya produktivitas, akibatnya pendapatan yang diterima petani relatif rendah dan berfluktuatis. Pada umumnya budidaya tanaman kopi dilakukan secara tradisional sehingga produktivitas yang dicapai masih jauh dari potensi yang seharusnya dapat dicapai (sekitar 50% dari potensi maksimal)
Kondisi disub sistem hilir (pasca panen, pengolahan dan pemasaran) kopi saat ini juga belum menggembirakan.
Industri pengolahan kopi yang berkembang di Kabupaten Way Kanan saat ini masih sangat terbatas pada produk-produk tertentu, seperti green bean dan kopi bubuk. Itupun jika dilihat dari segi mutunya, hanya termasuk dalam kategori mutu sedang sampai rendah sehingga kalah bersaing dalam menentukan harga jual antar sesama daerah produsen kopi.
Sehubungan dengan mutu kopi ini, telah terjadi pergeseran-pergeseran permintaan dari konsumen kopi terhadap mutu dan citarasa kopi yang lebih baik. Salah satu penentu mutu kopi adalah penanganan pasca panen yang baik untuk perbaikan mutu.
Pada kegiatan perbaikan mutu hasil perkebunan ini, permasalahan yang dihadapi adalah petani masih melakukan usahanya secara individu, belum dalam skala usaha yang lebih besar, misalnya dalam suatu Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) sehingga jumlah (volume) produk berkualitas baik yang dihasilkan petani di Kabupaten Way Kanan relatif masih sedikit atau belum memenuhi skala ekonomi.
Akibatnya pembeli sulit memberikan harga yang pantas untuk produk berkualitas yang jumlahnya sedikit tersebut.
Pengolahan kopi merupakan kegiatan terpenting di dalam menentukan mutu kopi. Kesalahan dalam pengolahan akan terkait langsung dengan mutu kopi.
Mutu kopi yang baik hanya bisa didapat melalui bahan baku yang bagus serta proses pengolahan yang benar.
Bahan baku yang bagus jika proses pengolahanya salah maka mutu kopi tersebut pasti kurang baik, begitupun sebaliknya.
Pada hari ini sengaja saya mengundang Narasumber dari Asosiasi Indutri Kopi Bubuk Lampung (AIKBL) dan juga dari Suistainable Cofee Platform Indonesia (SCOPI) Lampung dalam rangka mentransfer pengetahuan (Transfer Knowledge) kepada Bapak/Ibu yang hadir pada hari ini berkaitan dengan tehnik pengolahan dan penangan pasca panen komoditas kopi di Kabupaten Way Kanan.
Dengan harapan agar para petani, para pelaku usaha dan calon pelaku usaha IKM Kopi di Kabupaten Way Kanan mampu menghasilkan biji kopi dengan mutu seperti yang dipersyaratkan oleh Standard Nasional Indonesia.
Adanya jaminan mutu yang pasti, ketersediaan dalam jumlah yang cukup dan pasokan yang tepat waktu serta keberlanjutan merupakan beberapa persyaratan yang dibutuhkan agar biji kopi dari Kabupaten Way Kanan dapat dipasarkan pada tingkat harga yang lebih menguntungkan.
Demikian yang dapat saya sampaikan pada kesempatan ini. Akhirnya dengan mengucapkan bismilahhirrohmannirrohim Pelatihan Peningkatan Kualitas Pasca Panen Kopi Fine Robusta Way Kanan, secara resmi dinyatakan dibuka.
Reforter Waykanan(Jamatus