Beritaantara2.com
Pesawaran Lampung --
Aparatur desa begelen kecematan Gedong tataan menggeluhkan ketidak terbukaan pendamping PKH dengan Pemerintah desa(PEMDES).
Pasal nya saat di tanya soal data penerima manfaat namun malah kirim paketan yang di perkirakan berisi kompor gas.
Aparatur desa yang enggan di sebutkan nama nya mengukapkan kekecewaan nya terhadap pendamping PKH kususnya desa begelen yang ketidak ada keterbukaan dengan pemerintah desa (Pemdes) terkait data penerima manfaat,sudah beberapa kali pihaknya menanyakan melalui pesan singkat watsap namun cuma di baca tidak di balas.
Menurutnya yang lebih meng herankan lagi,mereka baru memberi data setelah memberi bingkisan kompor gas.dengan ucapan, ungkapan terimakasi atas kerja sama nya.ini yang jadi pertanyaan kami Pemdes, untuk kerja sama yang mana, data aja baru di kasi dan selama ini tidak ada kordinasi ini kok tau-tau memberi bingkisan.ungkapnya
Lanjutnya berharap kepada pendamping PKH kususnya untuk Desa Begelen agar tidak menutup informasi terkait masalah data PKH.karna hal itu akan menjadi Boomerang bagi kita di desa.
"Pendamping PKH harus terbuka soal data penerima manfaat bansos dari pemerintah pusat.
"Karna kita di desa sering di tanya oleh masyarakat bahkan menyorot pendataan adalah kewenangan kita padahal kita tidak tau.
menurutnya Pemdes lebih tau mana warga yang layak atau tidak untuk penerima manfaat,jangan giliran ada masalah di tumburin ke desa.ungkapnya
Hal serupa juga dikeluhkan warga penerima manfaat yang juga enggan di sebutkan nama nya,menurut nya, "Setiap kelompok itu di duga ada potongan Setiap mau realisasi dengan alasan untuk memberi desa berkisar 15000 sampai 25000.jelasnya
Terkait keluhan aparatur desa,awak media mencoba ingin mengkonfirmasi kepada pendamping PKH ke dinas sosial namun yang bersangkutan sedang tidak ada di kantor.
Reforter Pesawaran (budy)