Hari santri nasional sebagai pemersatu umat Islam. Oleh Anton, M. Ag.

Berita antara 2.com
0
Beritaantara2.com Bengkulu -- Sebelum menjelaskan hari santri nasional ada baiknya dijelaskan dulu apa yang dimaksud dengan santri. Santri dapat diartikan sebagai orang yang menimba ilmu keagamaan (agama Islam) baik laki-laki maupun perempuan. 

Maka kiranya sebutan tidak salah jika disebutkan untuk santri laki-laki disebut dengan santriwan dan sebutan untuk santri perempuan disebut dengan santriwati. Namun, terlepas apapun nama dan sebutannya tentu punya filosofi yang mendalam terkait dengan orang yang sedang menuntut serta mendalami ilmu agama. 

Mengapa demikian, jawabannya ialah ilmu agama dapat dijadikan bekal untuk mengarungi kehidupan di dunia dan akhirat nanti. 

Sedangkan ilmu dunia dapat memberikan efek bagi manusia di dunia ini saja. Ilmu dunia juga dapat bermanfaat bagi manusia jika ilmu dunia tersebut dihiasi dengan ilmu akhirat. 

Intinya ilmu dunia dapat bermanfaat untuk manusia di akhirat nanti di masa yang akan datang, dan ilmu agama dapat bermanfaat untuk manusia di dunia ini. 

Keduanya sama-sama dapat berefek kepada manusia ini, saling mendorong kearah yg lebih baik, tentu ini idealnya. 

Bahkan ada hadist" nabi Muhammad Saw bersabda yang artinya barang siapa yang ingin bahagia di dunia dengan ilmu, barang siapa yang ingin bahagia di akhirat dengan ilmu, dan barang siapa yang ingin bahagia kedua-duanya dunia sampai akhirat dengan ilmu". 

Kalimat-kalimat diatas mempunyai makna yang cukup mendalam bagi manusia. 

Ternyata ilmu yang dimiliki seseorang sangat besar pengaruhnya untuk manusia dalam menjalani proses di dunia dan akhirat. Untuk makna tersebut baik kiranya sebagai manusia hendaknya mengevaluasi diri kita untuk menjadi lebih baik lagi. 

Terkait dengan ini, memperingati hari santri nasional merupakan hal ysng sangat positif bagi semua kalangan mulai dari rakyat kecil hingga yang punya pengaruh besar, dari yang kaya, misikin, hidup dalam keadaan ekonomi kebawah, menengah, atas, bahkan orang punya banyak harta, orang terhormat punya jabatan atau tidak, terhina, petani, nelayan, pegawai, petani dan orang-orang yang tidak bisa disebutkan profesinya. 

Ini sangat penting dipahami sehingga nanti kemungkinan manusia dapat lebih baik lagi di msa yang akan datang.

Hari santri ini dapat dikatakan sesuatu yang baik untuk diperingati. Jika kita perhatikan secara seksama dan mendalam, hari santri ini sudah ada yang diperingati di bagian-bagian negara repuplik Indonesia ini. 

Dari propinsi, kemungkinan kita dapat saksikan begitu seksama di peringati. Orang-orang meluangkan waktunya untuk hadir, kemungkinan juga ada yang berkontribusi demi terwujudnya acara peringatan hari santri nasional ini. 

Ini tentu sangat baik. Mulai tingkat kabupaten kota, mungkin ada tingkat desa, tingkat propinsi, bahkan mungkin tingkat nasional. Tempat peringatan ini ada yang di perguruan tinggi, pesantren, sekolah smp, sma bahkan mungkin ada juga organisasi yang ada. Ini merupakan budaya yang sangat baik untuk dilakukan. 

Hari santri ini telah dikukuhkan oleh presiden Ir. Joko Widodo pada tanggal 22 Oktober tahun 2015. Ini sangat baik, terkait dengan hal ini sudah empat kali hari santri ini diperingati. 

Peringatan yang pertama dilakukan pada tanggal 22 Oktober 2015. Kebudayaan ini tentu sesuatu hal yang positif untuk menyatukan elemen-elemen umat Islam yang ada. 

Umat Islam tentunya bisa memanfaatkan momentum hari santri ini sebagai tonggak kebangkitan untuk bersatu. 

Jika mau menang harus kuat, jika mau kuat harus bersatu, jika mau bersatu harus mempunyai sikap bersama, bagaimna punya kebersamaan tentunya harus menjalin silaturahim. 

Begitu besar dan dalam makna hari santri ini. Peringatan hari santri ini dapat menimbulkan suasana yang begitu membahana bagi kebangkitan umat Islam khususnya di negara Indonesia jika di peringati dengan penuh makna.

Hari santri tentunya tidak lepas dari sejarah. Ini menandakan bahwa manusia tidak boleh melupakan sejarah. Zaman dahulu ketika negara Indonesia sudah merdeka, maka pasukan inggris ingin menguasai kembali daerah bekas jajahan Jepang ini. 

Tidak hanya itu saja, ada pasukan sekutu, yaitu Belanda yang ada dibelakang Inggris yang mau menduduki negara Indonesia yang baru saja merdeka. Intinya pasukan inggris dan pasukan yang diboncengnya yaitu Belanda ingin menguasai kembali negara yang belum lama diploklamirkan kemerdekaannya. 

Maka pada saat itu umat Islsm dengan di seru oleh kyai bertekad mempertahankan negara Indonesia ini agar tidak di jajah kembali. 

Semangat yamg ada dan berkobar ini telah mampu menghadang pasukan sekutu untuk kembali berkuasa di tanah pertiwi ini. Sikap nasionlis dan religius saat itu telah mampu untuk mempartahankan kemerdekaan negara indonesia yang baru saja ada, kurang lebih demikian. 

Tentunya sikap inilah yang perlu di tumbuhkembangkan dalam kehidupan umat Islam. Para santri dan kyai, merupakan contoh yang nyata sebagai pemersatu negara, para kyai dan santri tentu merupakan kelompok yang baik dan penting. 

Maka harus dijaga, hendaknya mendapatkan perhatian yang positif dari pemangku jabatan di negeri ini. Jika mundur lagi ke belakang, sebelum Indonesia merdeka memang telah terbukti para kyai dan santri sangat mempunyai nilai yang baik bagi negara Indonesia, sekali lagi orang-orang terdahulu yang tergabung dalam kyai dan santri, kurang lebih demikian adalah salah satu kelompok yang telah membentuk kantong-kantong perjuangan mungkin ada di plosok, desa, kota, rumah untuk berdirinya negara kesatuan republik Indonesia (NKRI) mereka yang bersifat religius merupakan salah satu aspek, kelompok yang telah berkontribusi terhadap kemerdekaan negara indonesia ini.

Penulis DR.Anton,M.AG.

Posting Komentar

0Komentar

Please Select Embedded Mode To show the Comment System.*