Musi Banyuasin (MUBA) Sumsel -- Ditengah keadaan negara yang sedang genting menghadapi Wabah Covid-19, Pemerintah Kabupaten Muba (Pemkab Muba) memusatkan perhatian dan menjadikan penanggulangan dan pencegahan meluasnya covid-19 sebagai skala prioritas, bahkan Pemkab Muba menganggarkan biaya sebesar Rp. 500.000.000.000,- (lima ratus Milyar rupiah) demi untuk menanggulangi dan mencegah semakin meluasnya sebaran virus Corona di Bumi Serasan Sekate ini. Namun di sisi lain Sekretariat DPRD Kabupaten Muba justru tengah disibukkan dengan perombakan pagar lama dan pembuatan pagar baru halaman kantor DPRD Muba.
Pekerjaan dengan judul: REHAB SEDANG/BERAT PAGAR DI LINGKUNGAN SEKRETARIAT DPRD ini menelan biaya Rp. 785.446.000,- (tujuh ratus delapan puluh lima juta empat ratus empat puluh enam ribu rupiah) dinilai banyak kalangan terlalu dipaksakan dan cerminan pihak Setwan tidak memiliki rasa empati dan kepedulian sosial.
Salah seorang tokoh pemuda Kabupaten Muba inisial H, mengatakan bahwa pekerjaan yang menelan biaya hampir satu milyar rupiah ini, tidak tepat dilakukan pada saat Indonesia sedang dilanda musibah dan krisis ekonomi karena Pandemi (wabah dengan sekala yang lebih luas) Corona atau Covid-19.
“Seluruh dunia, termasuk Indonesia saat ini sedang mengalami musibah dan krisis akibat pandemi Covid-19, masyarakat yang bekerja di sektor informal penghasilannya menurun drastis, sementara harga-harga kebutuhan pokok naik. Banyak perusahaan merumahkan karyawannya, Pemerintah meliburkan sebagian pegawainya. Indonesia sedang mengalami krisis dan keterpurukan ekonomi, ini kok Sekretariat Dewan Musi Banyuasin malah melakukan pekerjaan yang tidak produktif, dan yang tidak berdampak untuk mengatasi atau meringankan beban warga masyarakat yang mengalami krisis ekonomi, atau untuk menanggulangi wabah Covid-19” Katanya dengan nada tinggi.
“Rehab pagar kantor Dewan ini kan tidak urgen, tidak mendesak, bukan sekala prioritas karena pagar yang lama masih kuat, masih bagus, paling banter hanya perlu dicat saja. Uang yang hampir satu milyar itu tidak sedikit, dan itu sangat berarti apabila dibelikan sembako lalu disumbangkan kepada masyarakat berpenghasilan rendah, atau dibelikan alat pelindung diri (APD) seperti masker, hand sanitizer dan dibagi-bagikan ke masyarakat” imbuhnya.
“Uang sebesar 785.446 ribu kalau dibelikan beras kualitas medium dengan harga 12.500,- perkilo akan menghasilkan 62.835 kg beras, jika beras itu dibagikan kepada warga kurang mampu maka ada sebanyak 3.140, lebih tiga ribu kepala keluarga yang mendapatkan beras masing-masing 20 kg! Cukup signifikan bukan?” ujarnya dengan nada bertanya.
Dimintai keterangan mengenai pekerjaan Rehab Pagar ini Sekretaris DPRD Muba-M. Thabrani Rizki mempersilahkan awak media ini untuk meminta keterangan kepada pihak Humas DPRD, namun pihak Humas mengatakan bahwa pihaknya tidak berwenang menjawab pertanyaan mengenai pekerjaan Rehab Pagar itu, dan mempersilahkan awak media ini menanyakan langsung ke Sekwan
“Kalau mengenai rehab pagar kami tidak berwenang menjawabnya, itu silahkan langsung tanya pak Sekwan, kalau anda mau menyampaikan aspirasi, masalah advetorial, langganan koran, masalah sidang, atau mau menemui anggota Dewan kami bisa melayani” jawab salah seorang pegawai Humas.
Reforter Muba penulis (Agus).
Redaksi, kritik/saran Hp 08127919103.