Muba Sumsel Beritaantara2.com -- Menindaklanjuti perintah Bupati Muba Dodi Reza Alex Noerdin serta tindak lanjut instruksi Presiden Nomor 3 tahun 2020 tentang peningkatan pengendalian dan penanganan karhutbunlah, serta Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 21 tahun 2008 tentang penyelenggaraan penanggulangan bencana. Forkopimcam Bayung Lencir mulai melaksanakan mitigasi bencana karhutbunlah di desa-desa yang menjadi langganan bencana setiap tahunnya.
Desa Muara Medak menjadi desa pertama yang menjadi sasaran edukasi serta sosialisasi kepada warga sekitar.
Dipimpin Camat Bayung Lencir M. Imron S.Sos MSi, Kapolsek Bayung Lencir IPTU Alita Firman SH, Danramil Bayung Lencir Kapten Infanteri Suprayitno, Kepala KPH Wilayah II Lalan-Mendis Ir. Salim Jundan MSi, Kepala Pelaksana BPBD Muba Joni Martohonan Simanungkalit serta jajaran masing-masing mendatangi warga di Dusun 8 Desa Muara Medak, Kecamatan Bayung Lencir, Musi Banyuasin, Rabu (3/3).
“Hari ini awal kita pelaksanaan mitigasi bencana karhutbunla, tepatnya di Dusun 8 Desa Muara Medak. Di Muara Medak sendiri, karena wilayahnya luas di bagi menjadi tiga titik tempat pelaksanaan sosialisasi pencegahan karhutbunlah, dan secara estafet dilaksanakan ke desa-desa lainnya yang dianggap memang rawan terjadi karhutbunla,” ungkap Imron.
Kosepnya, lanjut Imron, pihaknya mengajak masyarakat membantu mencegah terjadinya karhutbunla. Karena menurutnya, dengan sinergitas semua pihak termasuk masyarakat maupun perusahaan yang ada di wilayah itu, bencana karhutbunla diharapkan bisa ditanggulangi semaksimal mungkin.
Sementara mengenai peraturan yang berkaitan dengan karhutbunla disampaikan langsung oleh Kapolsek Bayung Lencir, IPTU Alita Firman SH. Ia berharap kepada semua masyarakat untuk bekerjasama dengan aparat dalam upaya antisipasi dan pencegahan terjadinya karhutbunla.
“Masyarakat maupun perusahaan jangan coba-coba membuka lahan dengan cara membakar, kami akan tindak tegas, tidak ada toleransi bagi pelaku pembakar hutan kebun dan lahan, kita sepakat ini diberitahukan ke warga lainnya,” ujar dia.
Sementara Kepala BPBD Muba, Joni Martohonan Simanungkalit menjelaskan, berdasarkan data dari BMKG, pertengahan Mei sudah masuk musim kemarau, puncaknya di Agustus. Kata Joni, lebih dari 50% di Muba ini terjadi di Kecamatan Bayung Lencir.
“Ini makanya saya sangat berterima kasih kepada Forkopimcam Bayung Lencir yang telah berinisiatif secara terpadu bekerjasama melakukan upaya pencegahan bencana karhutbunla,” ujarnya.
Kepala KPH Lalan Mendis yang turut hadir juga mengatakan bahwa pencegahan dan penanggulangan karhutbunla ini tidak akan efektif jika dilakukan secara parsial. “Semua pihak bekerjasama secara terpadu, dan karhutbunla diharapkan tidak terjadi lagi,” ujarnya.(ril/ags).
Reporter Muba (Agus).
Redaksi (Herman Talo).