Upaya PMI Muba Penuhi Kebutuhan 8000 Kantong Darah Setiap Tahun

Berita antara 2.com
0

Muba Sumsel Beritaantara2.com - Saat ini, Kebutuhan darah di Kabupaten Musi Banyuasin masih mengalami kekurangan hal itu disebabkan adanya beberapa kebutuhan fasilitas kelengkapan dan alat medis yang masih belum dimiliki oleh Palang Merah Indonesia Kabupaten Musi Banyuasin (Muba)seperti peralatan Unit Tranfusi Darah (UTD).

Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Muba Beni Hernedi melalui Sekertaris Drs Syafaruddin didampingi kepala markas Ahmad Syaifuddin Zuhri mengatakan saat ini kebutuhan darah di Muba benar mengalami kekurangan.

Dari tiga rumah sakit yang ada di Kabupaten Muba yakni RSUD Sekayu, RSUD Sungai Lilin dan RSUD Bayung Lencir setiap tahun membutuhkan sekitar 8000 kantong. Sementara, PMI Bersama tiga RSUD yang ada  hanya mampu memenuhi kebutuhan darah sekitar kurang lebih 3500 katong setiap tahunya.

"Mengapa Hal ini terjadi, salah satunya PMI Muba sendiri saat ini belum memiliki peralatan dan perlengkapan unit layanan tranfusi, selama ini stok darah disimpan di UTD rumah Sakit," ungkap Syafaruddin kepada awak media, Kemarin, Selasa (23/11/2021)

Dikatakanya, unit transfusi darah sendiri akan terealisasi pada tahun 2022, hal itu setelah pihak PMI Muba melakukan audensi ke pemerintah daerah, InsyaAllah di tahun 2022, fasilitas dan perlengkapan alat medis untuk UTD semua bisa terealisasi, sementara untuk gedung dan SDM sendiri PMI Muba sudah siap, mudah-mudahan jika semua fasilitas dan lainya siap, target 8.000 kantong darah setiap tahunya bisa terpenuhi.

"Sejak dua tahun berjalan, PMI Muba sudah melakukan kegiatan donor darah di berbagai tempat, kita juga melakukan kerjasama kepada beberapa perusahaan dan stakeholder serta pihak lainya untuk melakukan kegiatan donor," terangnya.

Sementara, disinggung terkait adanya isu jual beli darah yang terjadi di unit pelayanan transfusi darah rumah sakit, Syafaruddin menepis adanya informasi atau isu yang berkembang di masyarakat.

"Tidak ada jual beli darah, ini perlu kita luruskan, jadi kebijakan rumah sakit untuk menstabilkan stok darah, rumah sakit meminta kepada pihak keluarga pasien yang membutuhkan darah, secara sukarela dan ikhlas untuk menggantikan darah yang digunakan pasien, hal itu bertujuan agar stok darah di UTD RS jika ada pasien lain di Rumah Sakit yang membutuhkan darah bisa terpenuhi," tutupnya. (ril/ags).

reporter Muba (Agus).

pimpinan umum/redaksi(Herman Talo).

 

Posting Komentar

0Komentar

Please Select Embedded Mode To show the Comment System.*