Dikonfirmasi Mengenai Limbah Yang Menggenangi Lahan dan Sumur Warga, Oknum Pimpinan Lapas Sekayu diduga Hubungi Preman.

Berita antara 2.com
0


Muba -- Dikonfirmasi awak media ini via pesan WhatsApp, mengenai Limbah Domestik di dalam Lembaga Pemasyarakatan (Lapas), yang mengalir keluar menggenangi lahan dan pekarangan warga, pimpinan Lapas II B Sekayu, Kabupaten Musi Banyuasin, Ronald Heru Praprtama (Kalapas) dan M Yusuf (Kasubag TU merangkap Humas) kompak tidak mau menjawab, atau menanggapi pertanyaan awak media ini.

Alih-alih memberikan tanggapan atau klarifikasi, diduga salah satu dari pimpinan Lapas yang dihuni sekitar 1000 (seribu) warga binaan tersebut, malah meneruskan pesan dari awak media ini ke salah satu oknum preman di Sekayu, dan entah dibumbui kata-kata apa, akhirnya oknum preman tersebut mengintimidasi awak media ini :

"Kamu dari media apa. Apa ini namanya wartawan? Masalah lama kamu ungkit-ungkit. Apa  kamu belum puas, dulu pernah dipukul oleh si 'B'. Kamu paham tidak Undang-undang Pers ?" Cetus si oknum preman  via pesan WhatsApp  sambil mengirim copy paste pesan awak media ini sebelumnya kepada pimpinan Lapas Sekayu.

Pesan di atas dikirim oleh si oknum preman tersebut, dua jam setelah pesan dari awak media ini dibaca oleh dua pimpinan Lapas Sekayu tersebut.

Diketahui bersama, pada Senin pagi, 12/09/'22 awak media ini mendapat informasi dari  warga RT 14, RW 06, Jalan Penjara Baru, Kelurahan Serasan Jaya, kecamatan Sekayu, Kabupaten Musi Banyuasin, bahwa sumurnya dan sumur tetangganya telah tercemar oleh air limbah yang berasal dari Lapas Sekayu, sehingga tidak layak lagi untuk  dikonsumsi.

Media ini pun menemui ketua RW setempat, Rozali, yang rumahnya hanya 50 meter jaraknya dari Lapas Sekayu, untuk mengkonfirmasi kebenaran cerita warganya.

Saat dibincangi media ini dengan serta merta Rozali menegaskan bahwa apa yang dikatakan warganya itu benar adanya.

"Itu benar pak, karena lahan saya berbatasan dengan tembok Lapas (Sekayu), dan saat saya membersihkan kebun, saya melihat di bagian bawah pagar tembok Lapas ada lubang-lubang saluran pembuangan air. Kami menduga air tersebut berasal dari kolam atau tempat penampungan air buangan di dalam Lapas," ujarnya.

"Air limbah dari Lapas tersebut menggenangi lahan kami pak, sehingga banyak tanaman yang mati, dan apabila hujan deras, air hujan dan limbah itu meluber sampai menyebrang jalan dan masuk ke sumur-sumur warga, mencemari air minum sampai tidak bisa dikonsumsi," imbuhnya.

"Kejadian ini sudah bertahun tahun pak, dua tahun lalu sempat diatasi oleh pihak Lapas, dengan mendatangkan alat berat, dibuatkan kolam penampungan, dibuatkan drainase dan pagar tembok yang kokoh, tapi ya kini meluber lagi ke lahan-lahan dan pekarangan penduduk sekitar," ujar Nahar salah seorang tetangga Rozali yang ikut nimbrung.

"Kami sudah buat aduan ke Dinas Lingkungan Hidup (DLH)  Musi Banyuasin perihal ini pak, tapi sudah lebih dua bulan ini belum ada tindak lanjutnya," pungkas Rozali, ketua RW. (Ags)

Posting Komentar

0Komentar

Please Select Embedded Mode To show the Comment System.*